Malam itu aku terjaga. Badanku serasa dipukul-pukul, kaki terasa lemas dan terkadang kaku karena kram, namun mataku enggan terpejam. Otakku masih berputar mencari-cari kata yang paling tepat yang ingin aku ucapkan saat itu. Pikiran dan sibuk masing-masing. Pikiranku berontak melogika-kan segala hal. Kalbuku mulai sadar dan sangat bersyukur atas keadaan dan segala hal yang telah aku lalui saat itu.
Aku terjaga bukan karena suara bising angin dan gesekan roda dan rel kereta. Aku terjaga juga bukan karena dingin yang menusuk tulang dan perut yang meronta karena kelaparan ditengah malam. Aku terjaga karena aku sedang menikmati alunan merdu paduan suara angin dan raksasa besi yang membawaku pulang ke pulau Jawa bagian timur. Aku terjaga karena aku sedang asyik dengan otak, pikiran dan kalbuku yang sibuk mengkait-kaitkan segala hal yang telah aku lalui.
Perjalanan panjang yang membuatku semakin menyadari, siapa aku, kekuranganku, kelebihanku, dan betapa bersyukurnya aku dan juga betapa minder dan naifnya aku. Empat belas jam perjalanan berangkat dan empat belas jam perjalanan pulang kembali ke jawa timur. Belum lagi perjalanan ke Madura yang seharusnya hanya 1 jam, menjadi 2-3 jam. Dan belum lagi saat berangkat, adalah saat dimana aku baru pulang dari perjalanan yang hampir sama, namun di kota yang lebih dekat di Jawa Tengah yang memakan waktu 5-6 jam dan lagi-lagi belum ditambah perjalanan ke Madura. Dan hanya rehat sebentar lalu berangkat lagi untuk perjalanan empat belas jam itu.
Aku berusaha menghadirkan gambar-gambar ingatanku hari itu. Pagi yang indah di ibukota. Pertama kali naik kopaja bersama 7 orang pemuda dan pemudi hebat dengan balutan mimpi dan kelebihan masing-masing. Ini bukan perjalanan biasa. Bertanya ke tukang bajaj, tengak-tengok sana sini, menyusuri jalanan ibukota dengan kopada yang akhirnya mengantarkan kami ke sebuah kantor yang siap menerima kami walau hanya untuk istirahat sejenak.
+Kibar , Perusahan keren yang tak mau disebut company namun sebuah movement alias pergerakan. Pergerakkan yang melibatkan anak-anak muda hebat. Kantornya sangat nyaman. Segala hal dapat membuat diri termotivasi dan semakin kreatif disini. Saya akan betah duduk dan membaca buku di perpustakaan dengan pohon index-nya yang unik dan seakan-akan penuh dengan harapan. Desainnya yang asyik ditambah ornamen-ornamen permainan masa kecilku membuat perpustakaan ini terasa menyenangkan. Membaca tak akan lagi terasa membosankan.
Dinding dengan bertuliskan kalimat-kalimat emas penggugah jiwa muda. Warung barokah dengan jajanan unik seperti jajanan saat aku masih di sekolah dasar dahulu. Dan terlebih, penghuni kantor yang ramah, baik, cakep, jelas pinter, kreatif, dan MASIH MUDA. Ah, aku pasti betah jika ada waktu untuk berlama-lama disini.
Sayangnya, aku dan ketujuh kawan hebatku tak bisa berlama-lama disini. Kami harus bergegas menuju Google Office yang di Launch pada hari itu. Kami beruntung mengenal koh Yansen, CEO Kibar ini sangat perhatian. Kami diantar langsung olehnya ke Google Office.
Kantor ke-dua di ibukota yang aku kunjungi saat itu. Kantor Raksasa Teknologi yang sudah berada di berbagai belahan dunia kini ada di tanah air. Masuk ke Gedung saja, KTP kami harus dititipkan di depan. Aku yang terlalu norak, atau memang penjagaan disini yang begitu ketat?
Menarik. Semua yang ada di kantor ini menarik. Di awal masuk, seperti di kantor-kantor Google lainnya, tulisan Google menyita pandangan. Ditambah dengan ornamen ukiran batik yang menghiasinya. Dua layar display besar, yang satu berisi daftar real time kata yang sering dicari dan yang satunya adalah Google Maps yang selalu update.
Ruang diskusi yang unik, ruang istirahat yang asyik, dan Warung mbah Google yang menyediakan makanan-makanan delicious yang membuat semakin betah. Internet yang kenceng, ruangan-ruangan dengan nama-nama unik seperi pangkalan ojek-lah, ondel-ondel lah, dan lain sebagainya. Kabarnya biar enak kalo makek ruangan, “kita rapat di pangkalan ojek ya”. Yup something like that-lah. Keren kan, kreatif dan gak mati-in gaya Indonesia.
Aku menuliskan namaku di tembok dalam kantor, yang memang diperbolahkan untuk dicorat-coret. Aku berharap aku bisa seperti orang-orang keren disini. Muda, kreatif, hebat dan sukses.
Aku dan ketujuh kawanku hanya 1,5 jam disini. Tapi banyak hal yang bisa ku-petik, ku-bersihkan, ku-ambil intinya, dan ku-tanam dalam lahan diri..
Rem kereta membuatku terhenyak dari lamunan dan membubarkan gambar-gambar dalam memori otakku yang telah aku lakukan sehari ini. Kereta sudah menempuh separoh perjalanan. Tapi aku masih asyik dengan kegiatanku. Aku tulis beberapa point yang ingin aku tulis. Dan jadilah tulisan dalam blog ini.
**Terima kasih untuk
+NeeKhern C. yang memberi kesempatan kami untuk maen ke kantor Google di Indonesia, Terima kasih Ko
+Yansen Kamto yang bela-belain ke kantor pagi-pagi, nganterin kami sampai pulang-pun masih perhatian, Terima kasih buat mbak Lidya, mbak Putri, Mas Benni dan semua teman di Kibar yang bela-belain tidur di kantor demi nunggu kami. Dan Terima kasih untuk teman-teman Google Student Ambassador yang sumpah kalian emang keren dan menginspirasi sekali.
**Dan tentu saja tujuh kawan hebat saya dalam perjalanan 27 jam (etlis 32 jam PP Madura) dan hanya 5 jam di ibukota include bonus 1,6 Gb di kantor keren Google Indonesia, mbak Febria (GSA Petra), Yoe One(GSA Stikom), Maxi (GSA Unair), Hans (GSA iSTTS), Kamil, Nabilla dan Wilik (GSA ITS). Perjalanan kita keren kan ya ? :))